CATATAN HATI SEORANG LUCKY

    



Sebuah harapan dalam doa di sepertiga malam tujuh hari di awal Ramadhan. Moment dimana aku masih terjaga untuk bangun di waktu sahur, memasak untuk di makan sendiri, lalu bergegas untuk menyudahi makan tatkala waktu imsak di dengungkan. Kemudian dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al Quran yang menandakan azan subuh akan segera di kumandangkan pada pengeras suara masjid.
   
Ramadhan kali ini sungguh mengiris hati yang utuh bagi siapa saja yang tak kuat menahan keluh. Tak ada hal yang lebih spesial dari Istiqomah membaca Kalam Allah. Sebenarnya apa yang terjadi saat ini merupakan bagian dari doa mu di tahun lalu, Luq. Kini Allah mengabulkannya. Tapi kamu tak melaksanakannya. Lalu, mau mu apa? 

Sudah biasa rasanya aku dihadapkan dengan ke ambiguan ku seperti yang kusebut sebelumnya. Gejolak batin tak bisa dipungkiri lagi, walaupun akhirnya tetap mengikuti kata hati dan melakukan apa yang bisa dilakukan sekaligus menahan diri untuk tidak mengingkarinya. 

Usai Menunaikan ibadah sholat subuh, ku sempatkan untuk melantunkan beberapa halaman surah dalam Al Quran. Kemudian aku melanjutkan mimpi lagi.

Komentar