KUDUS Tidak hanya sekedar rumah. Cik Nah,Cik Ali,
Dek Eky, Dek Nay, Bibi, Om Solikan, Mbah Putri, Mbah Kakung, Dek Matca in the
birr, menjadi alasan ku untuk pulang ke Kudus setiap kali ku rindu rumah. Ya,
rumah Riau. Bukan hanya itu, kini Kudus sudah menjelma menjadi tempat ku untuk
pulang setiap kali aku menginginkannya. Herannya karena beberapa manusia
berperasaan yang kusebutkan diatas juga sudah menganggap ku lebih dari keluarga
jauh, karena memang aku hanya puya hubungan keluarga dengan cik Nah, yaitu sebagai
anak ke enam dari mbah ku, orang tua ayahku, jadi lebih tepatnya cik Nah adalah
adik perempuan Bapakku.
Tak mengapa ketika seorang anak Rantau
sepertiku yang menginginkan kebebasan dari dulu, tidak berkeinginan untuk
pulang ke rumah sendiri yaitu Rumah yang ada di Riau. Aku; Anak perempuan yang
ditinggal merantau orang tua nya sejak berumur 5 tahun, lalu diajak ke
rantauan(Riau) saat memasuki kelas 4 Sekolah Dasar. Tinggal di Riau sampai SMA
dengan sistem Boarding School 2 minggu sekali pulang sehari. Lalu melanjutkan
perguruan tinggi di Semarang.
Bertemu dengan orang tua? Ah itu alasan klasik
dari seorang anak untuk pulang ke rumah saat liburan. Tapi, bagiku itu tak
perlu aku lakukan. Aku lebih suka orang tua ku, pae bue berkunjung ke Jawa
artinya mereka pulang ke Jawa untuk mengunjungi anaknya. Ya, karena beberapa
alasan. Satu, aku mempertimbangkan biaya yang cukup menguras dompet juga
untukku jika pulang ke Riau. Kedua, bagiku jika pulang malah nambah beban, dan
di rumah pun aku tidak melakukan apa apa alias nganggur mending uangnya ku
saving untuk jalan-jalan disini atau setidaknya saving untuk belanja buku, itu
lebih bermanfaat, menurutku. Dan yang ketiga karena mereka harusnya pulang
Jawa, karena masih ada Mbah putri, ibunya ibuku yang masih hidup dan patut
untuk dikunjungi. Hehe
Kota santri, petuah ilmu menjadi bagian dari
kisah dalam hidupku.
Ada kerinduan yang terasa olehku saat aku tak
pulang ke Kudus untuk beberapa waktu, bukan karena tak punya uang wkwk tapi
karena kesibukan mengurus organisasi di Semarang hingga aku tak memiliki cukup
nyali untuk meninggalkannya walau hanya semalam. Ya waktu semalam untuk pulang
kudus bagiku hanya akan menambah lelah fisik saja, walaupun akan mengobati
lelah jiwa.
Aku suka sekali dengan lingkungan di Kudus,
Udaranya sejuk karena jarak rumah cikku yang tak begitu jauh dari Gunung Muria.
Kara’an, Gebog Getasrabi, Kudus, Jawa Tengah tepatnya di Alfiana Collection, usaha
jahit cik nah(Mbak iin) di rumah.
Begitu juga dengan tetangga disana, sudah mengenalku sebagai keponakan
Cik nah, akibat setiap kali lebaran dan liburan ku selalu disana. Lebaran 2 tahun terakhir ini.
Komentar
Posting Komentar